Dublin – Setelah hype mata uang kripto mereda, teknologi Blockchain kini menemukan aplikasi yang jauh lebih transformatif dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam mengelola Identitas Digital (Self-Sovereign Identity) dan Data Kesehatan yang sensitif.
Sifat immutable dan terdesentralisasi dari blockchain memungkinkan individu untuk memiliki dan mengontrol identitas digital mereka sendiri, menghilangkan kebutuhan untuk bergantung pada otoritas pusat (seperti Google, Facebook, atau pemerintah) untuk memverifikasi data pribadi. Konsep Self-Sovereign Identity (SSI) berarti data dikelola oleh pengguna, bukan platform.
Dalam kesehatan, blockchain dapat digunakan untuk membuat catatan medis elektronik (EMR) yang aman dan anti-peretasan. Pasien dapat memberikan akses selektif kepada berbagai penyedia layanan kesehatan dengan izin kriptografi, meningkatkan privasi dan interoperabilitas data di antara rumah sakit yang berbeda. Blockchain mengubah kepemilikan data dari milik perusahaan menjadi milik individu.